Selasa, 01 Maret 2011

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan
Dalam bimbingan dan konseling di SD terdapat variasi dari konseli tersebut baik dari sikap, tingkah laku, kognitif maupun segi yang lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari karaketeristik anak SD itu sendiri yang empunyai keunikan tersendiri dari satu individu dengan individu yang lainnya. Dalam mengembangkan anak tersebut terdapat beberapa karakteristik jika dilihat dari kemampuan dari anak tersebut baik anak berbakat maupun anak tidak berbakat. Berangkat dari itu semua muncul suatu permasalahan yang berkaitan dengan cara memberikan layanan bimbingan dan konseling untuk anak berbakat agar sesuai dengan kebutuhan anak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari anak berbakat ?
2. Bagaimana karakteristik anak berbakat ?
3. Apa tanda yang dapat diamati dari anak berbakat ?
4. Apa ciri dari anak berbakat ?
5. Bagaimana bentuk layanan bimbingan dan konseling terhadap anak berbakat ?

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di SD.
2. Untuk memahami ciri anak berbakat dan bentuk layana untuk anak berbakat.
3. Menambah wawasan mengenai anak berbakat.
4. Untuk menambah wawasan tenatang karakteristik anak SD.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menggungan beberapa tekhnik metode untuk memperoleh berbagai informasi dan sumber materi yang relevan dengan materi penyusunan makalah ini dengan cara mencari mencari sumber buku dari perpustakaan dan internet.

























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Anak Berbakat
Menurut Galton, keberbakatan adalah kemampuan alami yang luar biasa. Anak berbakat dapat diartikan sebagai anak-anak yang dapat membuktikan kemampuannya dalam bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik. Anak yang berbakat biasanya memiliki kelebihan-kelebihan yang nampak dalam salah satu atau lebih tanda-tanda berikut :
a. kemampuam inteligensi umum yang sangat tinggi yang ditunjukkan melaui psikotes dengan hasil rata-rata diatas 120
b. bakat istimewa dalam bidang tertentu, misalnya bidang bahasa, matematika, seni dan yang lainnya yang ditunjukkan dengan prestasi yang istimewa dibidang tersebut.
c. Kreatifitas yang tinggi dalam berpikir untuk menemukan suatu hal yang baru.
d. Kemampuan memimpin yang menonjol, yaitu kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan harapan kelompok.
e. Prestasi-prestasi yang istimewa dalam bidang seni.

2.2 Karakteristik Anak Berbakat
Sebagai makhluk social, anak berbakat mengalami pertunbuhan dan perkembangan yang sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat, pemikiran , sikap dan aktivitas. Ditinjau dari segi budaya anak berbakat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang dipengaruhi tingkat kebudayaan yang mereka dalam memperoleh pengalaman budaya.
Untuk mengenali karakteristik anak berbakat dapat dilihat dari beberapa segi, diantaranya :

a. Potensi
b. Cara mengahadapi masalah
c. Prestasi
Selain karakteristik anak berbakat juga dapat dilihat dari tanda-tanda umum dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Anak berbakat cenderung memiliki bakat istimewa yang sering kali memiliki tahap perkembangan yang tidak serentak, karena ia dapat hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya anak usia 4 tahun dapat bemain dengan anak seusianya tetapi dalam kegiatan akademis seperti anak usia yang jauh dari usia sebenarnya. Mengapa hal ini terjadi?, hal ini terjadi karena anak berbakat cenderung mempuyai cara pemikiran yang berbeda dari teman-teman seusianya.

2.3 Pelayanan Anak Berbakat
Mengingat dari pernyataan sebelumnya bahwa anak berbakat memiliki kemampuan dan minat berbeda dari anak-anak sebayanya, maka tidak mudah memasukkan anak berbakat dalam sekolah tradisional, bercampur dari anak yang lainnya. Dengan kondidi tersebut dapat menyebabkan dampak negative yang dapat menimbulkan dua kerugian yaitu yang pertama anak berbakat akan frustasi karena tidak mendapat pelayanan yang seyogyanya sesuai dengan kebutuhan pelayanannya, sedangkan yang kedua, guru serta teman sekelasnay akan terganggu dengan prilaku dari anak berbaat tersebut. Untuk menghindari kemungkinan hal tersebut dapat diupayakan dengan melakukan pelayanan yang sesuai dengan anak berbakat, diantaranya :
a. menyelenggarakan akselerasi khusus
Akselerasi ini dapat dilakukan dengan mengadakan sutau program akselerasi “lompat kelas” artinya apabila anak berbakat tersebut dari kelas 1 tidak naik kelas ke kelas 2 melainkan langsung ke kelas 3.


b. Home Schooling
Home schooling dapat diartikan pendidikan diluar dari pendidikan formal sekolah. Hal ini dilakukan untuk emberikan pendidikan tambahan yang dilakukan di Rumah anak tersebut. Dalam pelaksanaannya program ini tidak bias diakukan oleh tenaga ahlil yang tidak berkompeten.
c. Meyelenggarakan kelas tradisional
Mesekipun tradisonal tetapi dalam pelaksanaannya harus optimal dengan cara menyelengarakan pendidikan dengan hanya terdapat 20 orang dalam kelas dengan menggunakan pendekatan individual, yang menuntut anak didiknya untuk mempelajari suatu pebelajaran sesuai dengan ritmenya.
d. Membangun kelas khusus untuk anak berbakat.
Dalam membangun keals ini diperlukan anak-anak yang mempunyai karakteristik kemampuan yang kurang lebih sama. Pengembangan kurikulumnya juga khusus dirancang tersendiri sesuai dengan kebutuhan anak tersebut.

2.4 Pelayanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Anak Berbakat
Dalam menangani anak berbakat di Sekolah Dasar, diperlukan bimbingan dan konseling yang lebih ditekankan dan diupayakan terdapat pengembangan kecakapan hidup sehari-hari, merupakan intervensi tidak langsung yang lebih terfokus dalam upaya mengembangkan lingkungan perkembangan yang akan melibatkan banyak pihak terutama guru pendidikan khusus, sedangkan layanan bimbingan dan konseling pada dasarnya sama denagn pelayan umum lainnya. Dalam hal ini konselor berperan sebagai asesmen keberbakatan dan memilih alternatif pengembangan keberbakatan, yang tidak hanya dalam pengertian intelektual saja tetapi juga keberbakatan yang lainnya, seperti dalam bidang olahraga, seni, dan sebagainya.



BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Anak berbakat adalah anak yang mempunyai kemampuan yang berbeda dengan anak lainnya yang sebaya. Dengan adanya anak berbakat didalam suatu kelas akan menimbulkan suatu variasi karakteristik anak di SD. Untuk menjaga keselarasan anak berbakat dengan anak yang lainnya diperlukan layanan khusus untuk anak tersebut, bahkan seandainya memungkinkan dilaksanaknnya suatu program pendidikan yang didalamnya terdapat semua anak berbakat denga pembelajaran yang khusus dengan menggunakan kurikulum tersendiri yang dirancang secara khusus, dengan memperhatikan kebutuhan anak berbakat tersebut.

3.2 Saran
Dalam pengambangan individu terdapat suatu keunikan tersendiri dari setiap peserta didik. Untuk mengembangkan anak ini diperlukan bimbingan dan peran yang menyeluruh baik orang tua, guru, konseli, dan seluruh pihak yang terkait dalam instansi tersebut, untuk menumbuhkembangkan secara sehat serata perlu adanya pelayanan bimbingan dan konseling secara khusus untuk anak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar